Syarah Hadits Arba’in Ke-2: Iman, Islam, dan Ihsan

Minggu, 06 Maret 2016

 

Artinya:
Diriwayatkan dari ‘Umar ibn al-Khattab R.A juga, ia berkata : ketika kami sedang duduk-duduk di dekat Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wasallam-pada suatu hari, tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki dengan pakaian yang sangat putih, dan rambut yang sangat hitam. Tak tampak padanya bekas menempuh perjalanan dan tak seorangpun di antara kami yang mengenalnya, hingga ia duduk di hadapan Nabi Saw. Ia menyandarkan lututnya ke lutut Nabi dan meletakkan tangannya di atas pahanya, dan berkata : Hai Muhammad. Beritahukan kepadaku apa itu Islam! Rasulullah Saw berkata : “Islam adalah Anda bersaksi tiada Ilaah yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, tegakkan shalat, bayarkan zakat, puasakan Ramadhan, laksanakan haji jika Anda mampu berjalan ke sana. Ia berkata : Anda benar. Kami heran, ia bertanya kemudian ia membenarkan. Ia berkata lagi : Beritahukan kepadaku apa itu Iman! Rasul menjawab : Anda percaya kepada Allah, MalaikatNya, kitan-kitabNya, Rasul-rasulNya, hari Akhir, dan anda beriman kepada qadar baik dan buruk. Ia menjawab : Anda benar. Ia berkata lagi : Beritahu aku apa itu Ihsan! Rasul berkata : “Anda sembah Allah seolah-olah melihatnya, dan jika Anda tidak dapat melihatnya, maka Ia pasti melihatmu. Ia berkata : Beritahu aku tentang Kiamat! Nabi menjawab : “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Ia berkata lagi : Maka beritahu aku tentang tanda-tandanya!. Ia menjawab : “Budak wanita melahirkan tuannya, dan Anda lihat orang-orang yang tak beralas kali, miskin, telanjang, penggembala kambing, berlomba-lomba membangun bangunan tinggi”. Kemudian laki-laki itu pergi dan kami terdiam. Kemudian Rasul berkata : “Hai Umar. Tahukah engkau siapa orang tadi? Aku menjawab : Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. Kata Nabi : “Ia adalah Jibril, datang kepada kamu untuk mengajari kamu tentang persoalan dien mu.”  (HR Muslim)
Penjelasan:
Berbeda dengan hadits-hadits lainnya, di dalam hadits ini disebutkan kehadiran Jibril yang menyamar sebagai manusia. Padahal wujud aslinya Malaikat tidak dapat dilihat oleh manusia, karena dunianya berbeda. Asal penciptaannya juga berbeda. Malaikat diciptakan dari cahaya sementara manusia diciptakan dari tanah.
Jibril tiba-tiba muncul ketika Rasul Saw duduk di tengah-tengah para Shahabat. Sudah barang tentu, sebelum diberitahu oleh Rasul, para Shahabat tidak mengetahui kalau laki-laki ini adalah Malaikat Jibril. Dengan penampilan yang unik, yaitu pakaian yang putih bersih, dan rambut yang hitam dan tak seorangpun yang mengenalnya. Biasanya bila seseorang datang dari suatu perjalanan, akan tampak pakaiannya berdebu dan rambutnya kusut masai. Tetapi laki-laki ini kelihatannya bukan datang dari jauh, namun tak seorang di antara mereka yang mnegenalnya. Ia datang menghadap Rasul Saw dan duduk dengan menaruh tangannya di pahanya sendiri. Ini menggambarkan kesantunan yang tinggi dan akhlak mulia di hadapan guru.
Jibril mengajukan beberapa pertanyaan pokok yang harus diketahui oleh setiap Muslim. Pertanyaan itu satu persatu dijawab oleh Rasul Saw dan didengar oleh shahabat yang hadir. Penjelasan Rasul inilah menjadi sumber ajaran bagi Sahabat. Tujuan kedatangan Jibril adalah mengajari Sahabat tentang dien ini melalui pertanyaan yang ia ajukan kepada Nabi Saw.
1. Islam. Pengertian Islam yang diterangkan di dalam hadits ini adalah rukun Islam itu sendiri. Memang tidak ada pengertian Islam selain dari rukun Islam itu. Adapun pemahaman sementara golongan yang menyeleweng yang ingin memaksakan pengertian Islam secara bahasa yaitu sikap pasrah kepada Tuhan, jelas pemahaman yang ditolak. Tujuan mereka adalah cukup seseorang berpasrah kepada Tuhan (walaupun sebatas pengakuannya), tanpa harus menjalankan rukun Islam yang lima itu, itulah kesesatan yang nyata!. Keislaman seseorang harus dibuktikan dengan kesungguhannya menjalankan rukun Islam yang lima, seperti yang tertuang di dalam hadits ini
2.Iman. Demikian pula tentang pengertian Iman yang diterangkan di sini adalah rukun Iman yang enam itu; percaya kepada Allah, percaya kepada Malaikat, kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari akhir, dan percaya kepada qadar (taqdir).
3.Ihsan: Hadits riwayat ‘Umar ini menjelaskan pengertian Ihsan yaitu, menyembah Allah seolah-olah melihat Dia. Dan jika Ia tak dapat dilihat, maka Ia pasti melihat engkau. Kita bisa memahami bahwa seseorang yang beribadah kepada Allah, ia berusaha merasakan seolah-olah melihat Allah Swt. Ibadah yang dilakukan dengan suasana seperti ini sudah pasti ibadah yang paling tinggi tingkatannya, karena kekhusyukan yang dalam. Bisa dibayangkan seorang yang shalat dalam keadaan ia membayangkan seolah-olah melihat Allah, sudah tentu inilah shalat yang paling khusyu’. Tidak mungkin fikirannya menjelajah kemana-mana, jika ia membayangkan seolah-olah melihat Penciptanya sendiri.
Makna Ihsan ini juga memberi arti bahwa antara kebersihan hati dan komitmen ibadah senantiasa berbanding lurus. Semakin bersih hati seseorang, semakin tinggi tingkat kethoatan dan disiplin ibadahnya.
Tentang Kiamat
Salah satu pertanyaan Jibril adalah tentang kapan terjadinya Kiamat. Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling berat. Ia adalah misteri yang tak seorangpun dapat menjawabnya Begitulah Rasulullah menegaskan suatu hal yang pasti, bahwa masalah Kiamat adalah rahasia Allah, tak seorangpun yang Dia beritahukan kapan terjadinya. Rasul berkata kepada Jibril : “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”. Artinya saya dan Anda sama-sama tidak mengetahui kapan terjadinya.
Beberapa tahun silam, ada segolongan kaum Kristen yang mengumumkan bahwa Kiamat terjadi waktu itu dengan menyebut tahun. Ternyata alam ini biasa saja, tak ada yang hancur. Itu membuktikan ketidak benaran informasi ajaran mereka. Alhamdulillah, kaum Muslimin yang mendapatkan info tentang alam ini dari wahyu yang diturunkan oleh Sang Pencipta alam, oleh karenanya tidak pernah keliru. Karena info tentang yang satu ini benar-benar dirahasiakan oleh Allah ‘azza wajalla. Ya, memang ada hadits yang menyebutkan tentang hari terjadinya Kiamat, yakni hari Jumat. Tetapi jumat kapan? Tanggal berapa, bulan berapa, tahun berapa? Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Tanda-tanda Kiamat:
Tanda-tanda Kiamat sungguh banyak dipaparkan di dalam berbagai Hadits. Di hadits ini disebutkan hanya sebagian kecil saja. Persisnya ada dua tanda kiamat di sini yaitu :
1. Budak wanita melahirkan tuannya. Maksudnya, ketika masa perbudakan dahulu, banyak budak-budak wanita yang diperistri oleh laki-laki yang merdeka. Dari budak-budak ini lahirlah anak-anak. Anak-anak ini mengikut status ayahnya sebagai tuan dari ibunya yang notabene budak. Dulu, karena memang zamannya perbudakan, keberadaan budak tidak dapat ditolak, karena ia merupakan fakta pada zaman itu. Semua bangsa mengenal dan menerapkan system perbudakan. Dan praktik ini waktu itu sudah menjadi sesuatu yang umum. Lalu Nabi Saw menyebutnya sebagai salah satu tanda Kiamat.
Alhamdulillah Islam adalah agama satu-satunya memiliki system untuk menghapuskan perbudakan itu melalui ajaran-ajarannya. Rangsangan dan janji akan mendapat pahala yang besar bagi siapa yang memerdekakan budak. Juga Islam menetapkan sejumlah hukuman atas pelanggaran, dengan memerdekakan hamba.
2. Tanda Kiamat yang kedua di sini, ialah munculnya orang-orang kaya mendadak, yang sebelumnya mereka berprofesi sebagai penggembala kambing. Bahkan Hadits itu menyebutkan mereka dulu berjalan tanpa sandal, pakaian mereka compang camping, rambut mereka kusut masai. Belakangan mereka ini memiliki gedung-gedung yang bertingkat tinggi dan berlomba-lomba membangunnya.
Setiap orang pasti akan merasa takut kalau disebutkan kepadanya tentang Kiamat. Ini memang lumrah, karena Kiamat berarti hancurnya seluruh jagad raya. Bumi, langit hancur berkeping-keping. Lautan tumpah ke darat. Gunung menjadi debu. Peristiwa yang sungguh mencekam dan menakutkan. Kisah tentang Kiamat seharusnya membuat kita akan semakin takut kepada Allah Swt. Selanjutnya akan lebih taat kepada perintah dan aturanNya.
Wallahua’lam bi showab
Sumber: http: //hasanalbanna.com/

Pernah dimuat di Buletin BM Barokah Edisi 3 Maret 2015 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan kritik dan saran anda...Jazakumullah Khoir...