Mari Semangat Sedekah Untuk Masjidku Sayang

Rabu, 11 Mei 2016


Desain rencana pembangunan Masjid Barokah

Di kampung Plumbon, RT 3 RW 2 Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo inilah berdiri Masjid yang cukup tua usianya. Mungkin lebih tua dari usia sebagian besar pembaca buletin Baitul Mal ini. Masjid Barokah begitu kami menyebutnya. Dari namanya dapat dipahami makna dan artinya yang cukup mudah dimengerti. Sebagai seuntai doa, Masjid sebagai tempat sujud kepada Allah yang berlimpah keberkahan (Barokah) - InsyaAllah- bagi jama’ahnya,  bagi penghuninya yang senantiasa bertasbih, memuji Asma Allah baik di kala pagi maupun petang. Maka tak heran apabila dalam keseharian, Masjid yang  kita cintai selalu ramai oleh jama’ah yang menunaikan ibadah Sholat, serta mengaji, dalam setiap sela ibadah itu tentu saja mengalir kalimat dzikir mengagungkan AsmaNya. Kewajiban yang semestinya dilakukan oleh setiap muslim ini sebagaimana perintah dalam firman Allah SWT:
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang” (QS. An Nur: 37)
Serangkaian kegiatan mengkaji ilmu agama pun dilaksanakan di masjid Barokah yang kita sayangi. Setidaknya setiap waktu ada kegiatan yang diikuti mulai anak-anak sampai kakek nenek yang rutin mengikuti serangkaian pengajian pengiring aktivitas ibadah utama sholat fardhu di masjid. Anak-anak mengaji dan bermain minimal tiga kali dalam sepekan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Kemudian setiap pekan sekali ada kajian bapak-bapak mengkaji Ilmu Hadits setiap malam Senin bersama Ustadz Irfan Supandi, M.Ag, setiap malam  jum’at Bapak-bapak mengaji Tarjamah Lafdziyah Al Qur’an bersama Ustadz Heru Mustaqim, S.Pdi. Kemudian kajian Umum Aqidah Ahlu sunnah wal jama’ah bersma Ustadz Thoyyib Abdurrahim. Selain itu ada kajian rutin Ibu-Ibu setiap Ahad pekan pertama yang dilaksanakan ba’da Asar dengan pembicara yang bergantian. serta setiap Ahad pagi pekan kedua dilaksanakan Kajian umum dengan ustadz yang berganti setiap pertemuannya.  
Alhamdulillah, penuh dan berjubel setidaknya begitulah pemandangan sehari-hari yang tampak ketika aktivitas masjid dilaksanakan. Apalagi di saat ramadhan –yang insyaAllah sebentar lagi akan datang kembali- atap tambahan di halaman masjid untuk jama’ah ibu-ibu menghiasi selama sebulan lamanya, menandakan Masjidku sayang tak lagi mampu menampung luapan kecintaan Jama’ah untuk ikut serta memakmurkan masjid. Pemandangan yang membuat hati kita gembira sekaligus kadang sedih. Masjidku sayang seakan semakin kecil dengan banyaknya jam,ah yang terus bertambah.
Maka, ketika ada iktikad dan niat dari jama’ah untuk membangun masjid yang lebih besar, yang lebih banyak menampung jama’ah,  membangun Masjid dua lantai di tanah yang tak terlalu luas itu –insyaAllah- maka marilah kita bersemangat mewujudkannya dengan menyisihkan sebagian harta yang kita punyai untuk mewujudkannya. Dengan begitu insyaAllah akan menambahkan keberkahan dan kenikmatan yang berlipat bagi kita semua. Sebagaimana firmanNya:
”Perumpamaan (sedekah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. “ (QS Al Baqarah: 261)
Marilah semangat sedekah bagi diri kita dan mengajak saudara-saudara kita untuk turut serta bersemangat sedekah membangun Masjid Barokah yang kita cintai. Wallahu musta’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberikan kritik dan saran anda...Jazakumullah Khoir...